Belajar Sabar dari “
Mana Janji Ayah”
Eka Gustiwana dan
Koharo
Film berjudul “MANA
JANJI AYAH” diproduseri oleh Eka Gustiawana sekaligus sebagai penata musik.
Direktornya adalah Koharo, dia juga berperan sebagai kameramen dengan
asistennya yaitu Mumun dan Agung Juna. Manajer produksinya Kartika Nugraeni dan
timnya (Teuku Cut A, Ichsan Tiaz G, Rizky Ramadhan, Danu, dan Wahyu). Film ini
dibintangi oleh Nadya Rafika (Anak) bersifat egois dan pemarah, Pak Bedi (Ayah)
bersifat penyabar dan penyayang, Yafi Tessa (Anak Di Masa Kecil) bersifat
cengeng. Berdasarkan isinya adalah film keluarga. Berdasarkan durasi adalah
film pendek yang berdurasi selama 8 menit 4 detik. Dan film ini dipublikasikan
tanggal 21 Januari 2016.
Film ini mengisahkan
seorang gadis miskin yang hidup hanya dengan ayahnya. Mereka hidup seadanya.
Ketika masih kecil gadis itu menjadi bahan bulian disekolahnya. Melihat
anak-anak lainnya yang serba kecukupan, dia menjadi iri dan ingin menjadi orang
kaya. Namun, ia mengungkapkan dengan cara yang salah. Dia terlalu menuntut
ayahnya yang hanya bekerja sebagai tukang bajaj. Suatu hari dia berulang tahun
dan saat itu ayahnya telah menyiapkan kejutan dengan mengabulkan keinginannya.
Setelah semua transaksi dilakukan, ayahnya bekerja lagi sebagai tukang bajai
sialnya dia meniggal ditengah perjalanan.
Kisah film ini berawal
dari seorang anak SD yang hanya tinggal dengan ayahnya dan diejek karena dia
anak tukang bajai yang pincang. Saat dijemput ayahnya dia malu dan memilih
untuk pulang sendiri. Ketika sudah remaja, sebelum berangkat sekolah dia diberi
sepatu oleh ayahnya tapi, dia membantingnya dengan kasar. Pada saat
diperjalanan sekolah dia diundang temannya untuk acara ulang tahun. Dia datang
ke acara dengan baju kumel dan menggunakan sandal jepit, ia iri dan malu dengan
keadaannya, dia selalu membandingkan barang-barangnya dengan milik
teman-temannya.
Beberapa hari menjelang
ulang tahunnya ayahnya telah mengumpulkan uang namun, uang namun, ia merasa
uang tersebut belum cukup. Dia menjual prabotan rumahnya melalui situs jual
beli online olx.com yang diakses diwarnet. Dia mengantar barang yang telah
dijual sendiri ke pembeli. Setelah anaknya tau bahwa prabotan rumah dijual dia
langsung marah dan membentak ayahnya tanpa mengetahui sebab ayahnya menjual
prabotan tersebut. Ketika dia melewati subuah tempat makan ia ingi membeli di
sana namun dia menyadari ketidak punyaannya. Tanpa sepengetahuannya ayahnya
membeli makanan terssebut dan diaruh diatas rak.
Saat hari ulangtahun
ayahnya telah memesan barang-barang yang diinginkan dan datang tepat dihari ulangtahunnya. Lantas
dia menulis surat ucapan untuk ulangtahun anaknya yang berisi permohonan maaf
dan doa untuk anaknya. Setelah menulis surat dia pergi bekerja lagi sayangnya,
diperalanannya dia ditabrak oleh elp. Anaknya juga berada didaerah itu, dia
mengetahui ada kecelakaan lantas turun dari angkot yang dia naiki. Saat melihat
bahwa yang kecelakan itu ayahnya dia sangat terkejut lalu menangis serta
memeluk erat ayahnya sembari mengingat perlakuannya pada ayahnya.
Dirumah dia membaca
surat yang ayahnya tulis dia terharu dan menangis lagi.
Dalam film
“ Mana Janji Ayah? ” ini, semua peran yang diperagakan oleh setiap tokohnya
terlihat bagus dan natural. Namun sayangnya, hampir di setiap adegan cerita
yang diperankan, suara asli tokoh/pemeran tidak keluar (disembunyikan). Mulai
dari awal cerita, ketika teman-teman SD mengejeknya karena ayahnya adalah
tukang bajaj pincang. Sampai akhir kisahnya ketika ia menyesali perbuatannya,
mengetahui ayahnya mengalami kecelakaan di jalan, dan meninggalkannya untuk
selamanya. Percakapan yang dilakukan tidak diperdengarkan, sehingga mengurangi
nilai ekspresi pemeran/tokoh film tersebut. Meskipun begitu, alunan
instrumental musik yang di setting sebagai backsound mampu membawa penonton
mengalami situasi seperti yang di alami tokoh. Selain itu, jika kita cermati
kita akan tahu isi cerita yang diperagakan meskipun tidak begitu jelas. Mungkin
saja, alasan tidak diperdengarkannya percakapan pada film ini, karena bahasa
yang digunakan terlalu kasar. Sehingga aman ditonton untuk segala usia.
Adanya
beberapa iklan situs jual-beli barang online yang diperagakan oleh tokoh ayah
akan memberi nilai positif bagi para pemirsa. Karena, mengenalkan
aplikasi(situs jual beli online) karya anak negeri, yang menunjukkan adanya
kemajuan teknologi di bidang transaksi jual-beli. Hal ini akan menciptakan
asumsi bahwa di jaman globalisasi yang serba canggih ini kita bisa melakukan
transaksi jual-beli dengan lebih mudah dan aman. Namun demikian, kita tetap harus
memperhatikan situs jual-beli online yang kita gunakan, sebaiknya yang telah
memperoleh rekomendai dari pemerintah.
Jadi,
secara keseluruhan film “ Mana Janji ayah ? ” ini, sangat bagus. Film ini
mengajarkan supaya kita, khususnya kepada seluruh anak Indonesia untuk
menghargai pengorbanan orangtua kita. Seperti apapun keadaan orang tua kita,
bersyukurlah. Karena dengan hati yang selalu bersyukur, kita akan selalu
melihat betapa tak terhitung kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Film ini mengajak
kita untuk selalu bersyukur. Jangan sampai kita menyesal kemudian karena
tindakan kita, akibat rasa tidak bersyukur.
No comments:
Post a Comment